Tenaga kerja outsorcing berarti memiliki kontrak kerja dengan masa kerja yang singakt dan terbatas. Status sebagai karyawan outsoring seringkali meninbulkan perasaan tidak aman pada pekerja karena setiap saat dirinya dapat kehilangan pekerjaan. Mereka tidak memiliki kesempatan untuk meningkatkan karir di perusahaan dan memiliki hak-hak ketenagakerjaan lain yang terbatas. Kondisi pekerjaan yang demikian, dapat membuat karyawan kurang sejahtera secara psikologis.
Kesejahteraan psikologis berarti kondisi karyawan mampu membangun hubungan yang positif dengan orang lain, mengenali potensi dirinya, merasa otonom dalam hidupnya, memiliki makna hidup dan punya tujuan hidup yang jelas. Karyawan yang sejahtera psikologisnya akan dapat menerima dirinya dan masa lalunya, dapat mengatur kehidupan dan lingkungannya, serta mengembangkan potensi yang dimiliki. Kondisi ini menunjukkan tingkat kesehatan mental individu yang memungkinkan karyawan menjalani kehidupannya dengan perasaan bahagia dan merasa puas dengan kehidupan yang dijalani. Kondisi ini tentu sangat diidamkan bagi semua orang termasuk pada pekerja outsorcing.
Namun demikian, kesejahteraan psikologis para pekerja ini ditentukan oleh seberapa tinggi tingkat perasaan aman akan status pekerjaan dan dukungan keluarga. Perasaan aman dengan pekerjaan berarti seberapa besar karyawana merasa yakin akan kelangsungan pekerjaannya. Semakin besar tingkat rasa aman akan semakin tinggi kesejahteraan psikologis karyawan. Sebaliknya semakin rendah tingkat rasa aman mengenai status pekerjaannya maka akan semakin rendah pula tingkat kesejahteraan psikologis.
Dukungan keluarga berarti segala hal yang diberikan oleh anggota keluarga kepada karyawan. Anggota keluarga termasuk di dalamnya orangtua, pasangan hidup, saudara kandung, keluarga dari pasangan, atau anak. Dukungan dapat berupa materi atau fasilitas yang dibutuhkan, bantuan finansial, dukungan emosional, serta pemdampingan. Materi atau fasilitas dapat berupa segala hal benda atau fasilitas yang dapat digunakan karyawan untuk menjalankan tugasnya di pekerjaan. Finansial berarati bantuan berupa uang yang dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan hidupnya. Dukungan emosional dapat berupa sikap menghargai, memberi penguatan, memberi saran atau nasehat, serta motivasi kepada karyawan dalam menghadapi berbagai situasi dalam pekerjaannya. Selain itu, dukungan pendampingan adalah kesediaan anggota keluarga dalam menemani atau memberikan waktu untuk bersama-sama melakukan sesuatu.
Riset menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan keluarga maka akan semakin sejahtera psikologis karyawan. Artinya, semakin banyak bantuan yang didapatkan dari keluarga maka karyawan akan semakin merasa hubungan sosialnya memuaskan, dapat memutuskan untuk hidupanya, memahami apa yang dapat dilakukan, dan yakin dengan cita-cita dan apa yang bernilai dalam hidupnya. Sebaliknya, semakin sedikit materi, uang, simpati, serta waktu yang diberikan oleh keluarga, maka karyawan merasa kurang puas dengan relasi sosialnya, kurang mandiri dalam mengambil keputusan, ragu dengan kemampuannya, serta tidak memiliki cita-cita yangj jelas yang ingin diperjuangkan.
Sulaiman, et al (2023). Pengaruh Job Insecurity dan Dukungan Keluarga terhadap Psychological Well Being pada Karyawan Outsorcing PT. BPJS Cabang Medan. Tesis. Universitas Medan Area: Medan